Selasa, Desember 16, 2008

Syukur Atau Sombong


Dalam kehidupan kita, kita sering kali mendapat undangan syukuran. Entah itu syukuran atas kelahiran, pernikahan, khitanan atau keberhasilan kita meraih sesuatu. Bersyukur itu memang wajib hukumnya. Bahkan Allah berfirman "Baranng siapa bersyukur atas nikmatKu maka akan aku tambah nikmatKu, tapi barangsiapa kufur atas nikmatKu maka sesungguhnya siksaKu amat pedih". Maka setiap kenikmatan yang kita dapat adalah karunia Allah SWT, dan jangan pernah berpikir bahwa itu karena kepintaran kita atau usah kita semata. Banyak orang yang pintar tapi tidak berhasil dalam mencapai sesuatu, banyak orang yang biasa-biasa saja tapi mereka memperoleh hasil yang luar biasa.
Ya, itulah takdir Allah yang tidak bisa kita tolak. Ok mari kita kembali lagi ke kata syukur tadi. Banyak orang mengekspresikan kata syukur tadi dengan makan-makan, traktir teman, mengundang pengajian, atau ada juga yang melakukan puasa dll.
Lalu bolehkah dalam agama kita mengadakan syukuran seperti itu??......................
Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.
Ada seorang teman telah lulus SMA dan masuk Perguruan Tinggi Negri, kemudian dia bermaksud mengadakan acara syukuran dengan mengundang teman, kerabat dan tetangga. Acaranya cukup meriah layaknya pesta. Berapa dana yang dihabiskan untuk acara itu?. Tentu saja sangat besar.
Tapi mari kita coba tengok tetangga kita, teman kita maupun saudara kita yang kebetulan tidak seberuntung teman tadi, mereka pasti merasa tertekan, malu, dan segudang perasaan tidak enak. Mereka merasa menjadi pecundang dan tidak pantas dihargai. Dan salah-salah mereka akan menjadi musyrik dengan menyalahkan Tuhan yang tidak adil. Lalu kita akan bertanya pada diri kita sudah pada tempatnyakah kalau kita bersyukur dengan mengundang orang-orang lain tadi?.
Kemudian ada lagi seorang kyai, dia akan membagikan zakatnya yang berjumlah ratusan juta. Kemudian dia mengundang ratusan orang fakir miskin ke rumahnya, mereka disuruh berjajar rapi kemudian dibagikan amplop yang isinya hanya cukup untuk makan satu oarang satu hari. Apakah kyai tadi termasuk orang yang bersyukur?.
Agama mengajarkan cara bersyukur dengan shalat dan sujud syukur. Agama mengajarkan saling menghargai perasaan orang lain, bahkan haram hukumnya menyakiti sesam muslim. Agama telah mengajarkan adanya Baitul Maal untuk menampung dan membagikan Zakat kaum muslimin. Lalu kita akan bertanya pada diri kita sendiri apakah yang dilakukan saudara kita tadi Bersyukur atau Ria. Wallahu 'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar