Senin, Desember 22, 2008

Jangan Titip Uang Sama Polisi

Aku punya teman satu kos waktu mahasiswa dulu, namanya Abu Hanifah. Dia orang Jakarta asli, kuliah di Fak. Sosial Politik Univesitas Sebelas Maret, Solo. Seperti mahasiswa pada umumnya, kadang-kadang kami suka kehabisan uang bulanan, dan pinjam sana pinjam sini. Masih untung ada ibu Barjo yang punya warung, bisa dimintai hutang alias ngebon makan. Nah critanya si Abu Hanifah ini sudah mau ujian semesteran, maka segala uang SPP dan lain-lainnya harus lunas. kalau di total hampir lima ratus ribu rupiah. Abu bingung karena uang kiriman dari emaknya sudah habis buat ngebayar hutang-hutangnya bulan kemarin. Sementara mau minta lagi ke orang tua pasti tidak di beri, wong ayahnya cuma karyawan swasta di pabrik permen. Nah saking pusingnya dia menulis surat begini:
Kepada Yth Tuhan,
Berilah hambamu ini uang lima ratus ribu saja, untuk bayar SPP dan uang semesteran. Karena kalau tidak bayar sekarang tidak boleh ikut ujian dan harus ngulang satu semester lagi, kasihan nanti emak gue. Wassalam Abu Hanifah.

Kemudian di poskanlah surat tersebut di kotak pos di dekat kos-kosannya.
Tak lama kemudian datang tukang pos mengambil surat yang ada di kotak pos, di bacanya surat dari Abu tadi. Wah ini aneh, dari orang gila kali". pikir tukang pos. Nggak mau ambil pusing di buanglah surat tadi di kotak sampah.
Ternyata dari jauh ada seorang polisi yang mengamati kelakuan tukang pos tadi. Kemudian polisi tadi melihat ke tempat sampah dan mengambil surat yang di buang tukang pos tadi dan mulai di bacanya surat itu. Setelah habis membaca surat tadi, timbullah rasa iba di hati pak polisi. Dikumpulkanlah iuran dari teman-temannya. Dan ternyata terkumpul dua ratus ribu. Nggak apa-apa lah dari pada nggak sama sekali. Kemudian uang tadi di masukkan ke dalam amplop. Dan dengan hati-hati pak polisi tadi datang ke twmpat kos Abu tadi. Dilihatnya si Abu masih rajin belajar. Tak mau mengganggu, amplop tadi di selipkan pak polisi di bawah pintu. Si Abu melihat dan heran ada apa ya polisi kok datang tidak menemui dan menyelipkan amplop? Kemudian di bukanya amplop tadi. Dan setelah melihat isi amplop tadi dengan sedikit kecewa karena hanya dua ratus ribu dan masih kurang, kemudian dia menulis surat lagi
Kepada yth Tuhan,
Lain kali jangan menitipkan uangnya sama polisi. Terima kasih
???????????????????????

1 komentar: