Minggu, Juni 01, 2008





Traditional Medicine atau sekarang banyak di kenal lewat herbal medicine, semakin mendapat tempat di masyarakat. Terutama untuk kita di Indonesia, karena faktor ketersediaannya maupun faktor ekonomis. Secara turun temurun tanaman obat-obatan sudah di gunakan di masyarakat kita. Banyak catatan-catatan maupun tulisan tulisan tentang obat tradisional. Terutama di Jawa banyak ramuan obat-obatan yang dikembangkan oleh tabib di keraton Surakarta maupun di Yogjakarta. Selama ratusan tahun mereka menyimpan sebagai ramuan rahasia, mungkin sebagian masih sebagai mithos sampai sekarang.



Banyak obat-obatan modern dulunya adalah hasil penemuan baik sengaja maupun tidak sengaja, seperti penemuan pil kina yang berasal dari tumbuhan kinine untuk penyakit malaria, ataupun penemuan obat muscle relaksan seperti curare yang selama ini getahnya di pakai suku Indian untuk melumuri anak panahnya pada saat berburu sehingga pada waktu binatang buruan kena di panah jatuh tapitidak mati. Juga pemakaian kokain untuk penghilang rasa sakit, dan tentunya masih banyak lagi.


Kami pernah menggalakkan penanaman tabulapot di lingkungan kami, dan cukup berhasil dimana setiap rumah kami anjurkan untuk menanam dua atau tiga macam tanaman obat. sehingga satu RT ada terdapat kurang lebih 100 jenis tanaman obat.


Adapun sebagai contoh pemakaian tanaman herbal ini adalah:





gejalanya terjadi bercak-bercak merah, dan gatal. Pada pengobatan herbal yang dibutuhkan adalah segenggam daun patekan kebo, diremas dioleskan ke tempat yang sakit dan insya Allah dalam hitungan menit sudah sembuh.


Tanaman obat yang bisa ditanam di dalam pot antara lain:


jahe, lengkuas, kunyit, cabejawa, brotowali, tapakdara putih, pohon dewa, sembukan, dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar